Daftar Rekening
Jumlah
dan tipe rekening yang digunakan tiap perusahaan berbeda satu sama lainnya,
tergantung pada ukuran, kompleksitas dan tipe perusahaan itu sendiri. Sebagai
contoh : perusahaan yang satu menginginkan satu rekening untuk seluruh tipe
biaya utilitas, tetapi perusahaan yang lainnya ingin memisahkan setiap
pengeluaran utilitas, seperti : gas, listrik dan air.
Perusahaan-perusahaan
besar memiliki daftar rekening (chart of accounts) bahwa daftar rekening dan nomor
rekening dimana identifikasi lokasinya dalam buku besar. Sistem penomoran
digunakan untuk identifikasi rekening biasanya dimulai dengan rekening neraca
dan diikuti dengan rekening rugi / laba.
Dalam
chapter ini dan dua chapter selanjutnya, akan dijelaskan akuntansi untuk
perusahaan perseorangan, Agen Periklanan HANDAR (perusahaan jasa). Rekening no.
1-19 untuk Aktiva, 20-39 untuk Kewajiban, 40-49 untuk Modal Pemilik, 50-59
untuk Pendapatan dan 60-69 untuk Biaya. Daftar rekening untuk Agen Periklanan
HANDAR (pemilik Handar) ditunjukkan dalam illustrasi berikut ini. Rekening yang
ditunjukkan warna merah adalah digunakan dalam chapter ini, rekening dalam
warna hitam adalah penjelasan untuk chapter selanjutnya.
Agen Periklanan Handar
|
||||||
Aktiva
|
Modal Pemilik
|
|||||
1
|
Kas
|
40
|
Modal Handar
|
|||
6
|
Piutang Usaha
|
41
|
Prive Handar
|
|||
8
|
Perlengkapan Iklan
|
49
|
Ikhtisar Rugi Laba
|
|||
10
|
Asuransi Dibayar Dimuka
|
|||||
15
|
Peralatan Kantor
|
Pendapatan-pendapatan
|
||||
16
|
Akumulasi Depresiasi - Peralatan Kantor
|
50
|
Pendapatan Jasa
|
|||
Kewajiban
|
Biaya-biaya
|
|||||
25
|
Wesel Bayar
|
60
|
Biaya Gaji
|
|||
26
|
Hutang Usaha
|
61
|
Biaya Perlengkapan Iklan
|
|||
27
|
Hutang Bunga
|
62
|
Biaya Sewa
|
|||
28
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
63
|
Biaya Asuransi
|
|||
29
|
Hutang Gaji
|
64
|
Biaya Bunga
|
|||
65
|
Biaya Depresiasi
|
|||||
Saldo Normal Rekening
Saldo
normal rekening menunjukkan saldo secara umum ketika transaksi berjalan normal.
Contoh : Kas secara umum bersaldo debet, demikian juga rekening akiva umumnya
bersaldo debet. Kas kadang-kadang bisa juga bersaldo kredit, dikarenakan saldo
bank tidak mencukupi untuk pencairan cek (overdraft).
Saldo
normal rekening berpedoman pada Persamaan Akuntansi dan posisi yang bersifat
menambah / peningkatan, baik kolom debet
maupun kredit.
Aturan Debet dan Kredit dan Saldo Normal Rekening
Aturan Debet dan Kredit :
|
||||||||||
Aktiva
|
=
|
Kewajiban
|
+
|
Modal
|
||||||
Debet u/
|
Kredit u/
|
Debet u/
|
Kredit u/
|
Debet u/
|
Kredit u/
|
|||||
Peningkatan
|
Penurunan
|
Penurunan
|
Peningkatan
|
Penurunan
|
Peningkatan
|
|||||
Prive
|
||||||||||
Debet u/
|
Kredit u/
|
|||||||||
Peningkatan
|
Penurunan
|
|||||||||
Pendapatan
|
||||||||||
Debet u/
|
Kredit u/
|
|||||||||
Penurunan
|
Peningkatan
|
|||||||||
Biaya
|
||||||||||
Debet u/
|
Kredit u/
|
|||||||||
Peningkatan
|
Penurunan
|
|||||||||
Saldo Normal :
|
||||||||||
Aktiva
|
Debet
|
|||||||||
Kewajiban
|
Kredit
|
|||||||||
Modal Pemilik - keseluruhan
|
Kredit
|
|||||||||
Modal
|
Kredit
|
|||||||||
Prive
|
Debet
|
|||||||||
Pendapatan
|
Kredit
|
|||||||||
Biaya
|
Debet
|
|||||||||