Isyu-isyu tentang Waktu dalam
Akuntansi
Tidak
ada penyesuaian yang diperlukan jika menunggu persiapan laporan keuangan sampai
dengan berakhirnya operasional perusahaan. Pada poin tersebut, kita dapat
membaca penjelasan neraca akhir dan jumlah periode waktu mendapatkan
penghasilan.
Pemilihan Periode Akuntansi
Seluruh
entitas, dari grosir di pinggir jalan sampai perusahaan global seperti PepsiCo,
menemukan gambaran dan kebutuhan untuk laporan hasil kegiatan dengan frekuensi
lebih banyak. Sebagai contoh, manajemen biasanya menginginkan laporan keuangan
bulanan dan pendapatan internal yang dibutuhkan untuk seluruh bisnisnya sebagai
arsip pengembalian pajak tahunan. Sebagai konsekuensinya, akuntan membuat asumsi bahwa kehidupan ekonomi bisnisnya dapat berjalan
sesuai periode waktu yang diharapkan.
Asumsi ini merujuk apa yang disebut asumsi periode
waktu (time period assumption).
Banyak
transaksi bisnis berpengaruh lebih terhadap satu periode waktu. Sebagai contoh,
pesawat yang dibeli oleh Delta Airlines 5 tahun yang lalu dan masih dapat
digunakan sampai dengan hari ini. Hal tersebut memerlukan penjelasan hubungan
tiap transaksi bisnis pada periode akuntansi khusus. Secara umum, periode waktu
yang lebih singkat (seperti bulan atau empat bulanan atau tahun) lebih sulit
menjabarkan pembuatan penyesuaian.
Tahun Kalender dan Fiskal
Kedua
perusahaan baik kecil dan besar menyiapkan laporan keuangan dengan dasar
periodik untuk dapat menjelaskan kondisi keuangan dan hasil operasi. Periode waktu akuntansi secara umum adalah
satu bulan, empat bulan atau tahun. Periode waktu satu bulan atau empat
bulan seringkali merujuk pada periode
sementara (interim periods).
Perusahaan besar memerlukan untuk persiapan kedua laporan keuangan sementara
(empat bulanan) dan tahunan.
Periode
waktu akuntansi adalah satu tahun dan lamanya merujuk kepada tahun pajak (fiscal
year). Tahun pajak biasanya dimulai dengan hari pertama dalam
bulan pertama dan berakhir 12 bulan berikutnya pada hari terakhir dalam bulan.
Periode akuntansi digunakan oleh perusahaan dengan tahun
kalender (calendar year) yaitu
1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Pengakuan Pendapatan dan Biaya
Penjelasan
jumlah pendapatan dan biaya untuk dilaporkan dalam periode akuntansi dapat
membuat kesulitan. Selanjutnya, akuntan mengembangkan dua prinsip sebagai
bagian dari akuntansi berterima umum (generally
accepted accounting principles) akan dapat membantu menjelaskan prinsip
pengakuan pendapatan dan prinsip menandingkan.
Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principles) bahwa pendapatan
diakui dalam periode akuntansi pada saat diterima. Dalam perusahaan jasa,
pendapatan diakui diterima pada waktu jasa selesai dikerjakan. Sebagai
illustrasi, asumsi bahwa usaha laundry telah menyelesaikan pekerjaan pada 30
Juni tetapi perusahaan tidak melakukan klaim tagihan dan pelanggan membayar
untuk pencucian bajunya sampai minggu pertama Juli. Berdasarkan prinsip
pengakuan pendapatan, pendapatan adalah diterima dalam bulan Juni ketika jasa
selesai dikerjakan dan bukan dalam bulan Juli pada saat pembayaran diterima.
Pada 30 Juni, usaha laundry melaporkan piutang dalam neraca dan pendapatan
dalam laporan rugi / laba untuk jasa yang selesai dikerjakan.
Dalam
pengakuan biaya, akuntan mengikuti pendekatan “biaya mengikuti pendapatan”. Selanjutnya,
pengakuan biaya sama dengan pengakuan pendapatan. Dalam contoh sebelumnya,
prinsip ini mengartikan bahwa biaya gaji yang berkaitan dengan pekerjaan jasa
laundry pada 30 Juni dapat dilaporkan dalam laporan rugi / laba untuk periode
yang sama dimana pendapatan jasa diakui.
Landasan Dasar Ayat Penyesuaian
Pendapatan
dicatat dalam periode pada saat pendapatan diterima dan biaya diakui dalam
periode pada saat terjadi, ayat penyesuaian dibuat pada akhir periode
akuntansi. Secara singkat, ayat penyesuaian
(adjusting entries) adalah
kebutuhan untuk meyakinkan bahwa pendapatan diakui dan prinsip penandingan
terkait dengan hal tersebut.
Penggunaan
ayat penyesuaian dibuat untuk laporan dalam neraca meliputi aktiva, kewajiban
dan modal pemilik pada tanggal laporan dan untuk dilaporkan pada laporan rugi /
laba terutama laba bersih (rugi bersih) untuk periode tersebut.
Ayat
penyesuaian diperlukan setiap waktu laporan keuangan disiapkan. Poin awal yang
esensial adalah analisis tiap rekening dalam neraca saldo untuk menjelaskan
kelengkapan dan pembaharuan tujuan laporan keuangan. Analisis diperlukan untuk
mengetahui operasional perusahaan dan hubungan antar rekening. Persiapan ayat
penyesuaian seringkali berisi proses. Dalam akumulasi data penyesuaian, perusahaan
mungkin membutuhkan untuk perhitungan persediaan perlengkapan dan perbaikan
suku cadang. Juga mungkin diperlukan untuk persiapan daftar pendukung polis
asuransi, perjanjian sewa, komitmen kontraktual lainnya. Penyesuaian seringkali
disiapkan setelah tanggal neraca. Di samping itu, tanggal ayat penyesuaian
sebagai tanggal neraca.
Jenis Ayat-ayat Penyesuaian
Ayat
penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran dimuka atau penangguhan.
Tiap klasifikasi memiliki dua sub kategori seperti berikut ini :
Pembayaran
Dimuka (prepayments)
1. Biaya Dibayar Dimuka (prepaid
expenses). Biaya
dibayar tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi.
2. Pendapatan Diterima Dimuka (unearned revenue). Pendapatan diterima tunai dan dicatat sebagai
kewajiban sampai dengan terjadinya penyerahan barang / jasa.
Penangguhan
(accruals)
3. Pendapatan yang Ditangguhkan (accrued revenues). Pendapatan sudah diakui tetapi belum diterima
secara tunai atau dicatat.
4. Biaya yang Ditangguhkan (accrued expenses). Biaya sudah terjadi tetapi belum dibayar
secara tunai atau dicatat.
Contoh
khusus dan penjelasan untuk tiap jenis penyesuaian diberikan dalam bagian
berikutnya. Tiap contoh adalah berdasarkan pada 31 Oktober neraca saldo Agen
Periklanan HANDAR, reproduksi dalam illustrasi dari chapter sebelumnya.
AGEN PERIKLANAN HANDAR
|
||||||
Neraca Saldo
|
||||||
31 Oktober 20x1
|
||||||
Debet
|
Kredit
|
|||||
Kas
|
Rp.
|
15.200.000
|
||||
Perlengkapan Iklan
|
2.500.000
|
|||||
Asuransi Dibayar Dimuka
|
600.000
|
|||||
Peralatan Kantor
|
5.000.000
|
|||||
Hutang Wesel
|
Rp.
|
5.000.000
|
||||
Hutang Usaha
|
2.500.000
|
|||||
Pendapatan Diterima Dimuka
|
1.200.000
|
|||||
Modal Handar
|
10.000.000
|
|||||
Prive Handar
|
500.000
|
|||||
Pendapatan Jasa
|
10.000.000
|
|||||
Biaya Gaji
|
4.000.000
|
|||||
Biaya Sewa
|
900.000
|
|||||
Rp.
|
28.700.000
|
Rp.
|
28.700.000
|
|||
Asumsi
Agen Periklanan Handar menggunakan periode akuntansi satu bulan dan akan
dilakukan penyesuaian pada akhir bulan
31 Oktober 20x1.