Minggu, 14 September 2014

ACCOUNTING IN ACTION (Contd.)

Bangunan Blok Akuntansi

Setiap profesi mengembangkan teori yang berisi prinsip, asumsi dan standar. Akuntansi tidak memiliki target, dan hanya mengikuti standar yang berlaku dalam pelaporan informasi keuangan. Berdasarkan standar untuk bekerja, dimana konsep bisnis fundamental mengikuti – perilaku etika.

Etika – Sebuah Konsep Bisnis Fundamental

Dimanapun berkarir - apakah di akuntansi, marketing, manajemen, keuangan, pemerintah atau yang lain – perilaku aktivitas akan berakibat pada orang lain dan organisasi. Standar perjanjian dimana satu kejadian merupakan hakim sebagai benar atau salah, bahagia atau tidak bahagia, fair atau tidak fair, adalah etika (ethics). Jika manajer, pelanggan, investor, rekan kerja, dan kreditur semua tidak konsisten, komunikasi effektif dan aktivitas ekonomi tidak mungkin terjadi. Informasi tidak memiliki kredibilitas.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum

Profesi akuntansi memiliki kebiasaan untuk dikembangkan menjadi sebuah standar yang diterima secara umum dan praktik universal. Penghargaan tersebut memiliki hasil dalam standar yang disebut prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles - GAAP). Standar ini mengindikasikan bagaimana untuk melaporkan kejadian ekonomi.

Dua organisasi penanggung jawab utama untuk berjalannya prinsip akuntansi berterima umum. Pertama adalah Financial Accounting Standards Board (FASB) – di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) – sebuah organisasi swasta yang mengawasi perusahaan bahwa laporan perusahaan telah diaplikasikan secara umum menggunakan aturan akuntansi tertentu. Kedua, Securities and Exchange Commission (SEC) – di Indonesia adalah BAPEPAM untuk perusahaan yang go public dan Kementrian Keuangan untuk yang belum go public – adalah agen Pemerintah.

Satu prinsip yang penting adalah prinsip harga perolehan (cost principles), yang mana ketetapannya bahwa aktiva dicatat pada harga perolehan. Harga perolehan adalah nilai pertukaran pada waktu sesuatu diperoleh/dimiliki. Jika anda membeli rumah hari ini, harga perolehan adalah jumlah yang dibayar, katakanlah Rp.100.000.000,-.  Jika rumah itu dijual dua tahun kemudian seharga Rp.120.000.000,-, harga jual adalah nilai pasar (market value) – nilai yang ditetapkan oleh pasar untuk rumah pada saat tersebut. Pada saat perolehan, harga perolehan dan nilai pasar wajar adalah sama. Dalam periode subsequent, harga perolehan dan harga pasar wajar mungkin bervariasi, tetapi jumlah harga perolehan berlanjut selama digunakan.

Sebagai contoh, pada satu waktu, Greyhound Corporation memiliki 128 stasiun bus nasional dengan harga perolehan kira-kira $200 million. Nilai pasar stasiun saat ini kira-kira  $1 billion. Dengan pirnsip harga perolehan, stasiun bus dicatat dan dilaporkan $200 million, bukan $1 billion. Sampai dengan stasiun bus realisasi terjual, taksiran nilai pasar adalah subyektif.

Konsep  Akuntansi

Kesatuan Usaha

Konsep kesatuan usaha (business entity concept) menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Dengan anggapan seperti ini, maka transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pribadi pemilik dan oleh karenanya semua pencatatan dan laporan dibuat untuk perusahaan.

Entitas ekonomi dapat berupa organisasi atau unit dalam sosial. Hal tersebut mungkin sebuah usaha bisnis (seperti General Electric Company), unit pemerintah (seperti negara bagian Ohio), distrik sekolah (seperti St. Louis Distrik 48), atau organisasi sosial seperti gereja (Southern Baptist). Konsep ini menetapkan bahwa kejadian ekonomi dapat diidentifikasi dengan akuntabilitas unit partikular.  Konsep ini diperlukan bahwa aktivitas entitas dipisahkan dari (1) aktivitas pemilik dan (2) seluruh entitas ekonomi yang lain.

Walaupun konsep entitas bisnis dapat diaplikasikan untuk unit akuntabilitas, kita akan mendiskusikan secara umum dalam hubungannya ke usaha bisnis, yang mungkin terorganisasi seperti perseorangan, partnership atau korporasi / perseroan.

Perseorangan. Bisnis yang dimiliki oleh satu orang adan biasanya perseorangan (proprietorship). Pemilik seringkali manajer / operator bisnis. Bisnis kecil jenis jasa (tukang cukur, kantor hukum, dan bengkel kendaraan bermotor), pertanian dan toko eceran kecil (toko pakaian dan toko buku) seringkali perseorangan tunggal. Biasanya hanya memiliki jumlah uang terbatas (modal) dan memulai bisnis sebagai perseorangan, dan pemilik menerima beberapa laba, dikurangi beberapa kerugian, dan kewajiban pribadi untuk seluruh hutang dalam bisnis.

Partnership. Bisnis dimiliki oleh dua atau lebih kumpulan orang sebagai partner adalah partnership / persekutuan (partnership). Harapan terbesar partnership sama dengan target perseorangan tunggal bahwa lebih dari pada satu pemilik. Ketika partnership didirikan, sebuah perjanjian (lisan atau tertulis) akan dibuat seperti investasi awal tiap partner, tugas tiap partner, pembagian laba bersih (atau rugi bersih), dan ketetapan dibuat saat meninggal atau pengambilan pribadi partner. Tiap partner umumnya memiliki kewajiban pribadi tak terbatas untuk hutang-hutang partnership. Seperti perseorangan, tujuan akuntansi partnership harus dijaga pemisahan dari aktivitas personal para partner. Partnership biasanya digunakan untuk organisasi bisnis jenis jasa dan retail, termasuk praktik profesional (penasehat hukum, dokter, arsitek, dan akuntan publik bersertifikasi).
 
Perseroan. Bisnis diorganisasi sebagai entitas legal terpisah di bawah ketetapan hukum perseroan dan memiliki pembagian kepemilikan ke dalam lembar saham yang dapat dipindahtangankan disebut perseroan / korporasi (corporation). Pemegang lembar saham (pemegang saham) nyaman dengan kewajiban terbatas, mereka tidak menanggung kewajiban pribadi untuk hutang-hutang entitas perseroan. Pemegang saham dapat dapat memindah-tangankan seluruh atau bagian lembar sahamnya ke investor lain pada setiap saat (seperti menjual sahamnya dalam pasar sekuritas).

Kontinuitas Usaha

Konsep kontinuitas usaha (going concern concept) menyatakan bahwa sebuah usaha dianggap akan tetap hidup untuk selamanya, sehingga perusahaan harus membuat laporan secara terus-menerus dan untuk itu laporan-laporan dibuat secara periodik (bulanan, triwulan, semester dan/atau tahunan).

Unit Moneter

Konsep unit moneter (monetary unit concept) dibutuhkan hanya data transaksi yang dapat menunjukkan dalam terminologi uang termasuk dalam pencatatan akuntansi entitas ekonomi. Karena uang adalah biasa digunakan dalam pertukaran menengah, asumsi akuntansi ini ada untuk kuantitas (pengukuran) kejadian ekonomi. Konsep unit moneter adalah vital untuk penerapan prinsip harga perolehan seperti diskusi sebelumnya. Informasi  selanjutnya seperti informasi yang relevan seperti kesehatan pemilik, kualitas pelayanan, dan moral pekerja  yang termasuk dalam catatan akuntansi, tidak dapat dikuantifisir dalam terminologi uang.

Periode Waktu

Konsep periode waktu (time period concept) menyatakan pelaporan keuangan dibuat dengan batasan periode akuntansi yang jelas untuk dapat diukur dan dianalisa dengan tepat sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen.