Bangunan Blok Akuntansi
Setiap profesi
mengembangkan teori yang berisi prinsip, asumsi dan standar. Akuntansi tidak
memiliki target, dan hanya mengikuti standar yang berlaku dalam pelaporan
informasi keuangan. Berdasarkan standar untuk bekerja, dimana konsep bisnis
fundamental mengikuti – perilaku etika.
Etika – Sebuah Konsep Bisnis
Fundamental
Dimanapun berkarir
- apakah di akuntansi, marketing, manajemen, keuangan, pemerintah atau yang
lain – perilaku aktivitas akan berakibat pada orang lain dan organisasi. Standar
perjanjian dimana satu kejadian merupakan hakim sebagai benar atau salah,
bahagia atau tidak bahagia, fair atau tidak fair, adalah etika
(ethics). Jika
manajer, pelanggan, investor, rekan kerja, dan kreditur semua tidak konsisten,
komunikasi effektif dan aktivitas ekonomi tidak mungkin terjadi. Informasi
tidak memiliki kredibilitas.
Prinsip
Akuntansi Berterima Umum
Profesi akuntansi memiliki kebiasaan untuk dikembangkan menjadi
sebuah standar yang diterima secara umum dan praktik universal. Penghargaan
tersebut memiliki hasil dalam standar yang disebut prinsip
akuntansi berterima umum (generally
accepted accounting principles - GAAP). Standar ini
mengindikasikan bagaimana untuk melaporkan kejadian ekonomi.
Dua organisasi penanggung jawab utama
untuk berjalannya prinsip akuntansi berterima umum. Pertama adalah Financial
Accounting Standards Board (FASB) – di Indonesia adalah Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) – sebuah organisasi swasta yang mengawasi
perusahaan bahwa laporan perusahaan telah diaplikasikan secara umum menggunakan
aturan akuntansi tertentu. Kedua, Securities and Exchange Commission (SEC) – di Indonesia
adalah BAPEPAM untuk perusahaan yang go public dan Kementrian Keuangan untuk
yang belum go public – adalah agen Pemerintah.
Satu prinsip yang penting adalah prinsip harga perolehan (cost principles), yang mana ketetapannya bahwa aktiva
dicatat pada harga perolehan. Harga
perolehan adalah nilai pertukaran pada waktu sesuatu diperoleh/dimiliki.
Jika anda membeli rumah hari ini, harga perolehan adalah jumlah yang dibayar,
katakanlah Rp.100.000.000,-. Jika rumah
itu dijual dua tahun kemudian seharga Rp.120.000.000,-, harga jual adalah nilai pasar (market value) – nilai yang ditetapkan oleh pasar untuk rumah
pada saat tersebut. Pada saat perolehan, harga perolehan dan nilai pasar wajar
adalah sama. Dalam periode subsequent, harga perolehan dan harga pasar wajar
mungkin bervariasi, tetapi jumlah harga
perolehan berlanjut selama digunakan.
Sebagai contoh, pada satu waktu,
Greyhound Corporation memiliki 128 stasiun bus nasional dengan harga perolehan
kira-kira $200 million. Nilai pasar stasiun saat ini kira-kira $1 billion. Dengan pirnsip harga perolehan,
stasiun bus dicatat dan dilaporkan $200 million, bukan $1 billion. Sampai
dengan stasiun bus realisasi terjual, taksiran nilai pasar adalah subyektif.
Konsep Akuntansi
Kesatuan Usaha
Konsep kesatuan usaha (business entity concept)
menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai unit usaha yang berdiri sendiri,
terpisah dari pemiliknya. Dengan anggapan seperti ini, maka transaksi-transaksi
perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pribadi pemilik dan oleh
karenanya semua pencatatan dan laporan dibuat untuk perusahaan.
Entitas
ekonomi dapat berupa organisasi atau unit dalam sosial.
Hal tersebut mungkin sebuah usaha bisnis (seperti General Electric Company),
unit pemerintah (seperti negara bagian Ohio), distrik sekolah (seperti St.
Louis Distrik 48), atau organisasi sosial seperti gereja (Southern Baptist). Konsep
ini menetapkan bahwa kejadian
ekonomi dapat diidentifikasi dengan akuntabilitas unit partikular. Konsep ini diperlukan bahwa aktivitas entitas
dipisahkan dari (1) aktivitas pemilik dan (2) seluruh entitas ekonomi yang
lain.
Walaupun konsep entitas bisnis dapat
diaplikasikan untuk unit akuntabilitas, kita akan mendiskusikan secara umum
dalam hubungannya ke usaha bisnis, yang mungkin terorganisasi seperti
perseorangan, partnership atau korporasi / perseroan.
Perseorangan.
Bisnis yang dimiliki oleh satu orang adan biasanya perseorangan
(proprietorship). Pemilik
seringkali manajer / operator bisnis. Bisnis kecil jenis jasa (tukang cukur,
kantor hukum, dan bengkel kendaraan bermotor), pertanian dan toko eceran kecil
(toko pakaian dan toko buku) seringkali perseorangan tunggal. Biasanya hanya memiliki jumlah uang
terbatas (modal) dan memulai bisnis sebagai perseorangan, dan pemilik menerima
beberapa laba, dikurangi beberapa kerugian, dan kewajiban pribadi untuk seluruh
hutang dalam bisnis.
Partnership.
Bisnis dimiliki oleh dua atau lebih kumpulan orang sebagai partner adalah partnership / persekutuan (partnership). Harapan terbesar partnership sama dengan
target perseorangan tunggal bahwa lebih dari pada satu pemilik. Ketika
partnership didirikan, sebuah perjanjian (lisan atau tertulis) akan dibuat
seperti investasi awal tiap partner, tugas tiap partner, pembagian laba bersih
(atau rugi bersih), dan ketetapan dibuat saat meninggal atau pengambilan
pribadi partner. Tiap partner umumnya memiliki kewajiban pribadi tak terbatas
untuk hutang-hutang partnership. Seperti
perseorangan, tujuan akuntansi partnership harus dijaga pemisahan dari
aktivitas personal para partner. Partnership biasanya digunakan untuk
organisasi bisnis jenis jasa dan retail, termasuk praktik profesional
(penasehat hukum, dokter, arsitek, dan akuntan publik bersertifikasi).
Perseroan.
Bisnis diorganisasi sebagai entitas legal terpisah di bawah ketetapan hukum
perseroan dan memiliki pembagian kepemilikan ke dalam lembar saham yang dapat
dipindahtangankan disebut perseroan /
korporasi (corporation).
Pemegang lembar saham (pemegang saham) nyaman
dengan kewajiban terbatas, mereka tidak menanggung kewajiban pribadi untuk
hutang-hutang entitas perseroan. Pemegang saham dapat dapat memindah-tangankan seluruh atau bagian lembar sahamnya ke
investor lain pada setiap saat (seperti menjual sahamnya dalam pasar
sekuritas).
Kontinuitas Usaha
Konsep kontinuitas
usaha (going concern concept)
menyatakan bahwa sebuah usaha dianggap akan tetap hidup untuk selamanya,
sehingga perusahaan harus membuat laporan secara terus-menerus dan untuk itu
laporan-laporan dibuat secara periodik (bulanan, triwulan, semester dan/atau
tahunan).
Unit Moneter
Konsep unit moneter (monetary unit concept)
dibutuhkan hanya data transaksi yang dapat menunjukkan dalam terminologi uang
termasuk dalam pencatatan akuntansi entitas ekonomi. Karena uang adalah biasa
digunakan dalam pertukaran menengah, asumsi akuntansi ini ada untuk kuantitas
(pengukuran) kejadian ekonomi. Konsep unit moneter adalah vital untuk penerapan
prinsip harga perolehan seperti diskusi sebelumnya. Informasi selanjutnya seperti informasi yang relevan
seperti kesehatan pemilik, kualitas pelayanan, dan moral pekerja yang termasuk dalam catatan akuntansi, tidak
dapat dikuantifisir dalam terminologi uang.
Periode Waktu